Senin, 13 September 2010
Pelleng salah satu jenis masakan khas yang hanya dikenal di kalangan masyarakat Pakpak. Pelleng disajikan bila mana ada hajatan atau peristiwa-peristiwa dalam keluarga atau desa. Misalnya dalam tahapan produksi pertanian, hendak meminang, merantau, menjelang ujian, saat lulus, upacara menanda tahun, dan sebagainya. Pokoknya yang berhubungan dengan merkottas tidak lepas dari sajian pelleng. Tujuannya tergantung jenis peristiwa atau upacara. Bila hendak membuka ladang agar terhindar dari bahaya. Bila hendak merantau agar berhasil diperantauan. Bila hendak meminang agar pinangan diterima. Bila selesai panen, lulus ujian, diterima kerja sebagai ucapan syukur pada penguasa dan sebagainya. Pelleng bagi masyarakat Pakpak ada dua jenis, yaitu pelleng khas Simsim, Kelasen dan Boang serta pelleng khas Kepas dan Pegagan. Fungsi dan maknanya sama, yang membedakan hanya pengolahannya. Berikut akan dijelaskan bahan dan pengolahan pelleng khasn pertama.
Bahan-bahan:
1. Beras secukupnya.
2. Ayam jantan 1 ekor
3. Cabe merah
4. Asam cikala
5. Santan kelapa secukupnya
6. Arbuk
7. Bawang gandera,
8. Daun Salam
9. Serei dan bumbu lainnya
10. Garam secukupnya
Pengolahan: Beras dimasak layaknya menanak nasi tapi dikondisikan lebih lunak, selanjutnya dicampur dengan cara diaduk atau ditumbuk dengan kuah yang telah dimasak sebelumnya yang disebut lae asem. Kuah (lae asem) dibuat dari asam cikala, bumbu dan santan kelapa. Secara terpisah ayam digule tanpa mencincang tapi harus mersendihi sebagai lauknya. Arbuk dibuat dari beras yang digonseng selanjutnya ditumbuk, diayak dan dimasak dengan kuah ayam gule hingga kental. Tek-tek adalah bagian-bagian tertentu dari ayam yang dicincang untuk dijadikan lauk bersama arbuk di atas pelleng yang disajikan. Penyajiannya dengan cara menyendok pelleng keatas piring lalu dibentuk sedemikian rupa, lalu diatasnya ditaruh tek-tek bersama arbuk ditambah lalap cabe merah di atasnya. Kadang-kadang ditambah dengan lalap petai atau jengkol.
Posted By : Samudera Berutu
Dikutip dari Majalah/Buletin Rintis Prana Edisi-VII Thn ke-II (April-Mei) 2000
Bahan-bahan:
1. Beras secukupnya.
2. Ayam jantan 1 ekor
3. Cabe merah
4. Asam cikala
5. Santan kelapa secukupnya
6. Arbuk
7. Bawang gandera,
8. Daun Salam
9. Serei dan bumbu lainnya
10. Garam secukupnya
Pengolahan: Beras dimasak layaknya menanak nasi tapi dikondisikan lebih lunak, selanjutnya dicampur dengan cara diaduk atau ditumbuk dengan kuah yang telah dimasak sebelumnya yang disebut lae asem. Kuah (lae asem) dibuat dari asam cikala, bumbu dan santan kelapa. Secara terpisah ayam digule tanpa mencincang tapi harus mersendihi sebagai lauknya. Arbuk dibuat dari beras yang digonseng selanjutnya ditumbuk, diayak dan dimasak dengan kuah ayam gule hingga kental. Tek-tek adalah bagian-bagian tertentu dari ayam yang dicincang untuk dijadikan lauk bersama arbuk di atas pelleng yang disajikan. Penyajiannya dengan cara menyendok pelleng keatas piring lalu dibentuk sedemikian rupa, lalu diatasnya ditaruh tek-tek bersama arbuk ditambah lalap cabe merah di atasnya. Kadang-kadang ditambah dengan lalap petai atau jengkol.
Posted By : Samudera Berutu
Dikutip dari Majalah/Buletin Rintis Prana Edisi-VII Thn ke-II (April-Mei) 2000
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar