Senin, 13 September 2010
PUAK-PUAK
Puak-Puak Suku Pakpak
Saturday, 07 August 2010 15:00 Redaksi Berita Lakes Toba - Dairi Pakpak
E-mail Print PDF
Griyawisata.com, Puak Pakpak sering disebut sebagai puak Dairi yang bermukim di wilayah Dairi. Suku Pakpak ini hidup bertetanggaan dengan Puak Karo, Simalungun dan Toba. Kalau dibandingkan dengan ketiga tetangganya tersebut, suku Papaklah yang sedikit tertinggal. Karena merekalah yang terakhir dapat disentuh peradaban Barat setelah puak Mandailing, puak Toba, puak Simalungun dan puak Karo.
Ketertinggalan mereka lebih banyak terjadi karena terlibat dalam upaya-upaya memerangi penjajah Belanda, baik dalam perang yang dilakukan oleh orang Aceh maupun oleh Raja Si Singamangaraja XII. Namun agar memerangi penjajah Belanda, Raja Si Singamangaraja XII memilih tempat ini sebagai basis perjuangannya yang terakhir sehingga tempat itulah menjadi riwayat perjuangan Raja Si Singamangaraja berlangsung paling lama.
Bahkan beliau mengakhiri perjuangan dan hidupnya di tempat ini ketika dia wafat pada tahun 1907, bersama dua orang puteranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi dan seorang puterinya Lopian. Sejak perlawanan mereka berakhir, wilayah ini resmi dimasukkan sebagai wilayah jajahan. Marga-marga dari Pakpak ialah Tumangger, Maha, Keloko, Kesugihen, Nalu, Padang Batanghari, Perbesi, Simalango, Nahampun, Ujung, Boang Manalu, Berutu, Padang, Solin, Sinamo, Cibero, Bako, Siketang, Angkat, Simanjorang, Sambo, Kabeakan dan Bancin.[wlmn]
Saturday, 07 August 2010 15:00 Redaksi Berita Lakes Toba - Dairi Pakpak
E-mail Print PDF
Griyawisata.com, Puak Pakpak sering disebut sebagai puak Dairi yang bermukim di wilayah Dairi. Suku Pakpak ini hidup bertetanggaan dengan Puak Karo, Simalungun dan Toba. Kalau dibandingkan dengan ketiga tetangganya tersebut, suku Papaklah yang sedikit tertinggal. Karena merekalah yang terakhir dapat disentuh peradaban Barat setelah puak Mandailing, puak Toba, puak Simalungun dan puak Karo.
Ketertinggalan mereka lebih banyak terjadi karena terlibat dalam upaya-upaya memerangi penjajah Belanda, baik dalam perang yang dilakukan oleh orang Aceh maupun oleh Raja Si Singamangaraja XII. Namun agar memerangi penjajah Belanda, Raja Si Singamangaraja XII memilih tempat ini sebagai basis perjuangannya yang terakhir sehingga tempat itulah menjadi riwayat perjuangan Raja Si Singamangaraja berlangsung paling lama.
Bahkan beliau mengakhiri perjuangan dan hidupnya di tempat ini ketika dia wafat pada tahun 1907, bersama dua orang puteranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi dan seorang puterinya Lopian. Sejak perlawanan mereka berakhir, wilayah ini resmi dimasukkan sebagai wilayah jajahan. Marga-marga dari Pakpak ialah Tumangger, Maha, Keloko, Kesugihen, Nalu, Padang Batanghari, Perbesi, Simalango, Nahampun, Ujung, Boang Manalu, Berutu, Padang, Solin, Sinamo, Cibero, Bako, Siketang, Angkat, Simanjorang, Sambo, Kabeakan dan Bancin.[wlmn]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar