Senin, 13 September 2010
Setiap suku bangsa di indonesia mengenal yang namanya tulisan tidak terkecuali Suku Pakpak. Ini merupakan peninggalan dari nenek moyang yang harus dilestarikan dan tentunya diimplementasikan dalam kehidupan kita terutama ditengah masyarakat suku pakpak. Memang kita sudah mengenal bahasa dan tulisan nasional namun tidak ada salahnya kita sebagai generasi penerus Suku Pakpak setidaknya mengenal tulisan peninggalan nenek moyang kita.
Dalam tulisan ini hanya memperkenalkan pada kita SUrat Aksara Pakpak, dan tata cara penulisan dan pembacaan Surat Aksara Pakpak. Surat Aksara Pakpak disebut juga Surat Pustaha. Surat Pustaha memiliki tiga bagian terpenting yaitu INDUNG SURAT, ANAK SURAT dan ANGKA. Surat Pustaha pakpak dalam penulisan berbeda dengan huruf yang kita pergunakan saat ini, ketiga bagian tersebut jika diartikan dalam bahasa indonesia adalah INDUNG SURAT = HURUF, ANAK SURAT = TANDA BACA dan ANGKA.
Dalam penulisan dan Surat Aksara Pakpak tidak jauh berbeda dengan surat surat aksara sub suku di sumatera utara kecuali melayu dan nias.Namun dalam pengucapan dan penekanan intonasi sangat berbeda. surat aksara pakpak hampir sama dengan surat aksara karo. Kesamaan bahasa ditemukan pada pengucapan maupun penulisan . Perbedaan hanya pada bberapa penulisan Indung Surat.
A. INDUNG SURAT Indung surat adalah pembagian huruf dalam Surat Pustaha Pakpak, Indung surat dibagi menjadi 25 buah Huruf yang paling sering digunakan.Setiap huruf tentunya masih baku dan belum memiliki arti. Indung surat dalam pembacaannya dan penulisan dapat diartikan jika menggabungkan dua atau lebih Indung Surat dalam satu rangkaian kata.
Sebagai tahap awal dalam belajar Surat Aksara Pakpak perlu terlebih dahulu menghafalkan dan melatih cara penulisan setiap Indung Surat. Hal ini dimaksudkan agar kita mampu mengingat dan tidak kaku dalam penulisan Indung Surat nantinya. Perhatikan gambar jenis-jenis indung surat (Huruf).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar